Diceritakan dari Abi Bakar Al Asma’iliy, dengan isnadnya dari Usman bin Affan: Ketika neraka itu disifati di dekat Usman bin Affan, ia tidak menangis, begitu juga ketika hari kiamat disifati ia tidak menangis, dan ketika kubur itu disifati ia menangis. Lalu ia ditanya: “Wahai Amirul Mukminin, kenapa waktu neraka dan hari kiamat disifati engkau tidak menangis?” Usman bin Affan menjawab: “Sesungguhnya aku berada di neraka itu bersama orang lain, begitu juga ketika berada di hari kiamat aku bersama orang banyak, tetapi ketika berada dalam kubur aku hanya sendirian tiada satupun orang yang menyertaiku. Sedangkan kunci kubur itu berada di tangan Israfil, jadi Israfillah yang membuka kubur besok pada hari kiamat”.
Usman bin Affan melanjutkan perkataannya: “Barang siapa yang menjadikan dunia sebagai penjaranya, maka kubur adalah surganya. Barang siapa yang menjadikan dunia sebagai surganya, kubur adalah penjaranya. Barang siapa menjadikan dunia sebagai ikatannya, maka mati adalah pelepasannya. Barang siapa yang meninggalkan bagiannya di dunia, ia akan dberi bagiannya di akhirat”.
Kemudian Usman bin Affan berkata lagi: “Sebaik baik manusia adalah orang yang meninggalkan dunia sebelum dunia itu meninggalkan dirinya, dan ridha terhadap Allah sebelum dirinya bertemu Allah, serta meramaikan kubur sebelum ia masuk ke kuburnya”.
(“Untaian Mutiara Cerita Hadits Ushfuriyyah”)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar